Senin, 28 Februari 2011

ards

ARDS atau sindroma distres pernafasan dewasa(SDPD) adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba tiba 
dan bentuk kegagalan nafas berat,biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau non pulmonal

Etiologi
       Sistemik:
  • Syok krn  beberapa penyebab
  • Sepsis gram negatif
  • Hipotermia
  • Hipertemia,
  • Takar lajak oabat,
  • Gangguan hematologi,
  • Eklamsia,
  • Luka bakar,
Pulmonal:
  • Peneumonia,
  • Trauma,
  • Aspirasi,
  • Pneumositis,
non pulmonal
  • Cedera kepala,
  • Peningkatan TIK
  • Pascacardioversi
  • Pankreatiatis
  • Uremia,
patway
Gamb

    Manisfestasi klinis
  • Penurunan ksadaran mental,
  • Takikardi,takipnea,
  • Dispnea dengan kesulitan bernafas
  • Terdapat retaksi intercosta
  • Sianosis
  • Hipoksemia
  • Auskultasi paru ronchi basah,kreklse,stridor,whijing
  • Auskultasi jantung:BJ tanpa murmur atau gallop
Pemeriksaan Penunjang
     Pemeriksaan hasil Analisa Gas Darah
  • Hipoksemia(penurunan PaO2)
  • Hipokapnia(penurunan PCO2) pada tahap awal karena hiperventilasi
  • Hiperkapnia (penurunan  PCO2) menunjukan gagal ventilasi
  • Alkalosis respiratori (pH > 7,45) pada tahap dini
  • Asidosis respiratori / metabolik terjadi tahap lanjut
      Pemeriksaan Rontgent Dada
  • Tahap awal ; sedikit normal,infiltrasi pada perhilir paru
  • Tahap lanjut ; interstisial bilateral difusi paru,infiltrate di alveoli
      Tes Fungsi Paru
  • Penurunan  komplain paru dan volume paru
  • Pirau kanan kiri meningkat
     Penatalaksanaan Medis
  • Pasang jalan nafas yang adekuat
  • Pencegahan infeksi
  • Ventilasi mekanik
  • Dukungan Nutrisi
  • Pemantauan oksigenasi arteri
  • Cairan
  • Farmakologi(O2,Diuretik,A.B)
  • Pemeliharaan jalan nafas 
PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian
  • Kadaan keadaan berikut biasanya terjadi saat periode laten saat fungsi paru relatif masih terlihat normal(12-24 jam setelah truma/shcok atau 5-10 hari setelah kejadian). tapi secara berangsur - angsur memburuk sampai tahapan kegagalan pernafasan
  • Gejala fisik yang ditemukan amat bervariasi, tergantung daripada tahapan mana diagnosis dibuat.
  • AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT
  • Subjektif : menurunya tenaga dan kelelahan.
  • Insomnia

SIRKULASI
  • Subyektif :Riwayat pembedahan jantung /bypass cardiopulmonary,fenomena embolik
  • Obyektif  : TD bisa normal/meningkat(terjdi hipoksemia)Hipotensi terjadi pada stadium lanjut(shcok) HR takikardia biasa terjadi ,Bunyi jantung normal pada fase awal,disritmia pada fase lanjut, Kulit dan membran mukosa: mungkin pucat,dingin,Cianosis
INTEGRITAS EGO
  • Subyektif : Keprihatinan/ ketakutan,perasaan dekat dengan kematian
  • Obyektif  : Restlessness,agitasi,gemetar,iritable,perubahan mental.
MAKANAN/CAIRAN
  • Subyektif : kehilangan selera makan.
  • Obyektif  :  formasi edema/perubahan beat badan
NEUROSENSORI
Subyektif dan obyektif : gejala trauma kepala, kelambana mentaldisfungsi motorik

  RESPIRASI
  • Subyektif : Riwayat aspirasi,merokok,inhalasi gas,infeksi pulmonal,kesulitan bernfas akut atau kronis,
  • Obyektif  : respiras rapid,swallow,grunting,peningkatan kerja nafas,penggunaan otot bantu pernfasan,suawara nafas biasanya normal,mungkin terjadi ronhi atau bronchial,perkusi dada Dull diatas area  konsolidasi,penurunan dan tidak seimbangnya  ekspansi dada, peningktan fremitus ,sputum encer berbusa, palor atau cianosis, penurunana kesadaran, confusion
RASA AMAN
  • Subyektif : adanya riwayat trauma  tulang/ fraktur,sepsis,ttansfusi darah,episode anaplastik
SEKSUALITAS
  • Subyektif/obyektif : Riwayat kehamilan dengan komplikasi eklamsia
KEBUTUHAN BELAJAR
Subyeektif : Riwayat ingesti obat,overdosis,ketergantungan sebagai efek dari kerusakan pulmonanl,

PRIORITAS KEPERAWATAN,
  1. Memperbaiki/mempertahankan fungsi respirasi obtimal dan oksigeasi
  2. Meminimalkan /mencegah komplikasi 
  3. Mempertahankan nutrisi adekuat untuk penyembuhan /membantu fungsi pernafasan,
  4. Memberikan support emosi kepada pasien dan keluaraga
  5. Memberikan informasi tentang proses penyakit,prognosa,dan kebutuhan pengobatan
 TUJUAN KEPERAWATAN
  1. Bernafas spontan dengan tidal volume adekuat,
  2. Suara nafas bersih/membaik
  3. bebas dari terjadinya komplikasi
  4. memandang secara realistis terhadap situawasi
  5. Proses penyakit,prgnosis dan therapi dapat dimengerti
 DIAGNOASA KEPERAWATAN
  1. Tidak efektifnya jalan nafas b/d hilangnya funsi jalan nafas,penigkatan sekret pulmonal,,peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan dispneu,perubahan pola nafas,penggunaan otot pernafasan,batuk dengan atau tanpa spututm,cyanosis
  2. Gangguan pertukaran gas b/d alveolar hipoventilasi,penumpukan cairan dipermukaan alveoli , hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli ditandai dengan takipneu,penggunaan otot- otot bantu pernafasan,cayanosis,
  3. Resiko tinggi devisit volume cairan berhubung dengan penggunaan diuretik,keluaran cairan kompertemental
  4. Resiko ti nggi  kelebihan volume cairan berhubung dengan edema pulmonal non kardi
  5. Gangguan perfusis jaringan b/d penurunan aliran balik vena penurunan curah jatung ,edema,hipotensi
  6. Pola nafas tidak efektif b/dpertukaran gas tidak adekuat,peningkatan sekresi,penuruna kemampuan untuk oksigenesi dengan adekuat atu kelelahan.
  7. Cemas/takut berhubung dengan krisis situasi,pengobatan,perubahan stsstus kesehatan,takut mati,faktor fisislogik,ditandai olehmenekspresikan masalah yang sedang dialami,tensi meningkat,dan merasa tidak berdaya,ketakutan,gelisah,
  8. Defisit pengetahuan,mengenai kondisi,terpi yang dibutuhkan,b/d kurang informasi  yang ditandai dengan,
INTERFENSI DAN RASIONAl
Tujan
  • pasien dapat mempertahankan jalan nafas denga bunyi nafas yang jernih dan ronchi(-)
  • Pasien bebas dari dispneu
  • Mengeluarkan sekret tanpa kesulitan
  • Memperlihatakan tingkah laku mempertahankan jalan nafas,
 Tindakan
- Catat perubahan dalam bernafas dan pola nafasnya,
- Observasi dari penurunan pengembangan dada dan peningkatan fremitus,
- Catat karakteristik dari sura nafas
- catat karaktersitik dari batuk
- Pertahankan posisi tubuh / posisi kepala dan gunakan jalan nafas  tambahan bila perlu
- Kaji kemampuan batuk,latihan nafas dalam perubahan posisi dan lakukan saction bila ada indikasi
- Peningkatan oaral intake jika memeungkinkan
KOLABORATIF
-Berikan O2,cairan IV,tempatkan dikamar humidifier sesuai indikasi,
- mengeluarakan sekret dan dan meningkatakan transport O2
Berikan terapi Aerosol,uitrasonik
- berikan fisisterapi dada
Berikan terap bronhodilator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar